Rabu, 25 Mei 2022

Alas Purwo Atau Hutan Purwo

Alas Purwo Atau Hutan Purwo

Pernah dengar tentang Alas Purwo??????
Saya dulu berpikir bahwa Alas Purwo itu sedemikian Gung Liwang-liwung tidak ada seorang pun yang berani masuk kecuali Wong Sekti. Ternyata sebagian lokasi di dalam Alas Purwo sudah jadi daya tarik wisatawan.
Secara administrative Alas Purwo masuk dalam wilayah Kecamatan Tegaldlimo dan Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi. Terletak antara 8°26’45” – 8°47’00” LS dan 114°20’16” – 114°36’00” BT. Alas Purwo ini dianggap sebagai salah satu hutan tertua di Jawa. Pada zaman pemerintah Hindia Belanda, berdasarkan Besluit van den Goeverneur Generaal Van Nederlandsch – Indie van 9 Oktober 1920 No. 46 Staatsblad No. 736, kawasan hutan di Semenanjung Blambangan ditetapkan sebagai Cagar Alam Purwo dan Djatie Ikan (Naturmonument Poerwo en Djatie Ikan) 
Kemudian berdasarkan Besluit van den Goeverneur Generaal Van Nederlandsch – Indie van 1 September 1936 No. 6 Staatsblad No. 456 diganti statusnya menjadi Suaka Margasatwa Banyuwangi (Wildreservaat aid Banjoewangi) seluas 62.000 Ha. Dalam perkembangannya, pada tahun 1992 melalui Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : 283/Kpts-II/1992 tanggal 26 Februari 1992 kawasan Suaka Marga Satwa Banyuwangi seluas 62.000 Ha berubah fungsi menjadi Taman Nasional Alas Purwo dengan luas 43.420 Ha.
Hutan atau Alas Purwa yang memiliki luas 43.420 hektare ini disebut sebagai penyangga biosfer dunia oleh Unesco. Secara spiritual, Alas Purwa sering di sebut sebagai pusatnya lelembut tanah Jawa. Bahkan ada yang beranggapan bahwa Wahyu Kedaton keraton-keraton di Jawa juga berpusat di alas Purwa ini
Sampai saat ini Alas Purwa masih dianggap sebagai tempat sakral, dan terdapat aturan atau larangan jika berada di hutan ini, diantaranya:
1. Tak boleh mengambil apapun dari hutan.
2. Dilarang menanam tumbuhan apa saja di hutan lindung itu. 
3. Tidak boleh punya pikiran kotor, misalnya mencuri, mengumpat, dan melakukan hal-hal buruk lainnya. 
4. Dilarang memburu satwa liar.
5. Pantang membakar Hutan.  
6. Dilarang keras membawa apapun dari Hutan.

Terdapat sebaran sekitar 44 gua di dalam alas Purwo, yang salah satunya adalah Gua Istana, Gua Istana terletak di tengah-tengah Alas Purwa, Lokasi berjarak sekitar 2 Km dari Pos Pancur tempat untuk memarkir kendaraan. Melewati rimbunan Hutan dan Hutan Bambu. Gua Istana pada masa sekarang masih banyak digunakan oleh para pertapa yang sedang menjalani laku spiritual. Menurut cerita tutur, yang belum ada bukti kesejarahannya, di Gua ini Presiden Soekarno pernah bersemedi untuk kemakmuran Bangsa.

Sumber: 
-berbagai sumber di internet
-Observasi lapangan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Keris Brojol Pakualaman Tri Pamor Gonjo Sumber Wasilah Kerejekian

Jenis Pu saka Ke ris Lurus Dhapur Brojol Tri Pamor ( Tirto Tumetes, ...